Askep Hemofilia
Pengertian
Hemofilia adalah gangguan perdarahan bersifat herediter yang berkaitan dengan defisiensi atau kelainan biologic factor VII dan factor IX dalam plasma. (David Ovedoff, Kapita Selekta Kedokteran)
Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah akibat kekurangan factor pembeku darah yang disebabkan oleh kerusakan kromosom X. (www.anakku.net.)
Etiologi
- Mutasi genetic yang didapat (acquired) atau diturunkan (herediter)
- Hemofilia A disebabkan kurangnya factor pembekuan VIII (AHG)
- Hemofilia B disebabkan kurangnya factor pembekuan IX (Plasma Tromboplastic Antecendent)
Hemofilia A maupun B dapat dibedakan menjadi 3 :
- berat (kadar factor VIII atau IX <>
- sedang (kadar factor VIII atau IX antara 1% - 5%)
- ringan (kadar factor VIII atau IX antara 5% - 30%)
Manifestasi Klinik
- Perdarahan hebat setelah suatu trauma ringan
- Hematom pada jaringan lunak
- Hemartosis dan kontraktur sendi
- Hematuria
- Perdarahan serebral
- Terjadinya perdarahan dapat menyebabkan takikardi, takipnea, dan hipotensi
Patofisiologi
Komplikasi
- Timbulnya inhibitor
- Kerusakan sendi
- Penyakit infeksi yang ditularkan oleh darah
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Lab. Darah :
- Hemofilia A :
- Defisiensi factor VIII
- PTT (Partial Thromboplastin Time) amat memanjang
- PT (Prothrombin Time/ waktu protombin) memanjang
- TGT (Thromboplastin Generation Test)/ diferential APTT dengan plasma abnormal
- Jumlah trombosit dan waktu perdarahan normal
- Hemofilia B :
- Defisiensi factor IX
- PTT (Partial Thromboplastin Time) amat memanjang
- PT (Prothrombin Time)/ waktu protombin dan waktu perdarahan normal
- TGT (Thromboplastin Generation Test)/ diferential APTT dengan serum abnormal
Penatalaksanaan
1. Supportive
- Menghindari luka
- Merencanakansuatu kehendak operasi
- RICE (Rest Ice Compression Evaluation)
- Pemberian kortiko steroid
- Pemberian analgetik
- Rehabilitasi medik
3. Pemberian factor VIII/ IX dalam bentuk rekombinan konsentrat maupun komponen darah
4. Terapi gen
5. Lever transplantation
6. Pemberian vitamin K; menghindari aspirin, asam salisilat, AINS, heparin
7. Pemberian rekombinan factor VIII
8. Pada pembedahan (dengan dosis kg/BB)
9. Faktor VIII dalam bentuk recombinate dan coginate.
10. Faktor IX dalam bentuk mononine
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Aktivitas
Gejala :kelelahan, malaise, ketidak mampuan untuk melakukan aktivitas
Tanda : kelemahan otot
Sirkulasi
Gejala : palpitasi
Tanda : Kulit dan membrane mukosa pucat, deficit saraf serebral/tanda perdarahan serebral
Eliminasi
Gejala : hematuria
Integritas ego
Gejala : perasaan tak ada harapan, tak berdaya
Tanda : depresi menarik diri, ansietas
Nutrisi
Gejala : anoreksia, penurunan BB
Nyeri
Gejala :nyeri tulang, sendi, nyeri tekan sentral, kram otot
Tanda : perilaku berhati-hati, gelisah, rewel
Kemanan
Gejala : riwayat trauma ringan, perdaran spontan
Tanda : hematoma
Diagnosa dan Intervensi Kep.
1. Perfusi jaringan tidak efektif (perifer) b/d penurunan konsentrasi darah
NIC :
- Monitoring VS
- Monitoring neurology status
- Tissue perfusion
- Circulation status
2. Resiko trauma dengan faktor resiko internal : kurang pencegahan kecelakaan
NIC :
- Environment management safety
- Skin survellance
- Abuse protection
- Safety behavior : pesonal
3. Resiko kekurangan volume cairan b/d faktor resiko kehilangan cairan melalui rute abnormal (perdarahan)
NIC :
- Bleeding precaution
- Bleeding reduction
- Risk detection
- Diagnosa dan Perencanaan Kep.
4. Resiko infeksi dengan faktor resiko trauma
NIC :
- Infectio protection
- Control infection
- Risk control
- Knowledge : infection control
5. Nyeri akut b/d agen injuri biologis
NIC :
- Pain management
NOC :
- Pain control
- Control level
6. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan paparan
NIC :
- Teaching : diseases process
NOC :
- Knowlwdge : diseases process
Labels: askep
0 Comments:
Post a Comment
add comment na y....
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home