kuman keciL

Lagi beLajar bkin

Wednesday, December 31, 2008

Asuhan Keperawatan Katarak


Definisi


Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruh an yang terjadi pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya. (http://ns-nining.blogspot.com)

Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. (4http://jakarta-eye-center.com/)


Etiologi

  • Penuaan (penyebab utama)
  • Keturunan (disebut katarak kongenital)
  • Obat2 steroid
  • Sinar ultraviolet B dari cahaya matahari
  • Efek racun dari rokok dan alkohol
  • Radang maupun infeksi di bola mata
  • Kurang vitamin E



Patofisiologi

Dengan bertambah usia, nucleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nucleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna namapak seperti kristal salju pada jendela.
Perubahan fisik dan Kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi, perubahan pada serabut halus multiple (zunula) yang memanjang daari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa Misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalami distorsi. Perubahan Kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi. Sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia darn tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak.


Manifestasi Klinik

  • Penurunan ketajaman penglihatan
  • Silau
  • Pandangan kabur / redup
  • Pupil tampak kekuningan abu-abu / putih
  • Susah melihat di malam hari



Pemeriksaan Diagnostik

  • Perimetri
  • Oftalmoskopi
  • Slit Lamp (Lampu Celah atau Biomikroskopi)
  • Fotografi fundus dan Angiografi Fluoresen
  • Ultrasonografi


Komplikasi

Kerusakan endotel kornea, sumbatan pupil, glaucoma, perdarahan, fistula luka operasi, edema makulasistoid, pelepasan koroid, uveitis, dan endoftalmitis.
Komplikasi yang umum terjadi pada pembedahan adalah pembentukan membran sekunder, yang terjadi sekitar 25% pasien dalam 3-36 bulan setelah pembedahan .


Penatalaksanaan

Satu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan.
Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan :
  1. Pengangkatan lensa
  • Pembedahan ekstakapsuler
  • Pembedahan intrakapsuler
  1. Penggantian lensa



ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian

Aktifitas/ Istirahat

Gejala : perubahan aktifitas biasanya sehubungan dengan gangguan penglihatan.
Neurosensori
Gejala : Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas)
Sinar terang menyebabakan silau
Kesulitan memfokuskan kerja dengan merasa di ruang gelap
Tanda : Pupil kecoklatan, peningkatan air mata
Nyeri
Gejala : Adanya nyeri akut setelah dilakukan tindakan pembedahan mata
Riwayat kesehatan
Strabismus, glaucoma, tumor mata, diabetes, gangguan tiroid, kondisi neurologik, hipertensi
Mata
Gejala penglihatan :
Penglihatan berkurang Skotoma
Penglihatan kabur Air mata keluar
Diplopia (penglihatan ganda) Pupil dan lensa keruh
……lanjutan
Riwayat mata klien :
Status okuler (memakai kacamata atau tidak, jenis lensa, sejak kapan)
Operasi mata sebelumnya
Cedera pada mata
Pajanan atau bahaya akibat kerja
Obat mata :
Nama obat, kekuatan larut, dosis, waktu dan lama pemakaian
Pola kebiasaan :
Merokok, alkoholik
Integritas ego :
Cemas, gelisah
Pemeriksaan diagnostik :
Hasil pemerikasaan positif menunjukkan kelainan maupun kerusakan pada lensa



Diagnosa dan Intervensi

1. Perubahan persepsi sensori (visual) b/d perubahan persepsi sensori

NOC :
  • Cognitive orientation
  • Body image
NIC :
  • Environment enhancement
  • Communication enhancement

2. Kecemasan b/d krisis situasional

NOC :
  • Anxiety control
  • Coping
NIC :
  • Anxiety reduction


3. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif

NOC :
  • Risk control
  • Knowledge : infection control
NIC :
  • Infection protection
  • Control infection



4. Nyeri akut b/d agen injuri fisik

NOC :
  • Pain control
  • Comfort level
NIC :
  • Pain management

Labels:

Askep Hemofilia


Pengertian

Hemofilia adalah gangguan perdarahan bersifat herediter yang berkaitan dengan defisiensi atau kelainan biologic factor VII dan factor IX dalam plasma. (David Ovedoff, Kapita Selekta Kedokteran)

Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah akibat kekurangan factor pembeku darah yang disebabkan oleh kerusakan kromosom X. (www.anakku.net.)



Etiologi

  1. Mutasi genetic yang didapat (acquired) atau diturunkan (herediter)
  2. Hemofilia A disebabkan kurangnya factor pembekuan VIII (AHG)
  3. Hemofilia B disebabkan kurangnya factor pembekuan IX (Plasma Tromboplastic Antecendent)

Hemofilia A maupun B dapat dibedakan menjadi 3 :
  • berat (kadar factor VIII atau IX <>
  • sedang (kadar factor VIII atau IX antara 1% - 5%)
  • ringan (kadar factor VIII atau IX antara 5% - 30%)


Manifestasi Klinik

  • Perdarahan hebat setelah suatu trauma ringan
  • Hematom pada jaringan lunak
  • Hemartosis dan kontraktur sendi
  • Hematuria
  • Perdarahan serebral
  • Terjadinya perdarahan dapat menyebabkan takikardi, takipnea, dan hipotensi


Patofisiologi





















Komplikasi

  • Timbulnya inhibitor
Suatu inhibitor terjadi jika system kekebalan tubuh melihat konsentrat factor VIII dan factor IX sebagai benda asing dan menghancurkannya.
  • Kerusakan sendi
Dapat terjadi sebagai akibat dari perdarahan yang terus berulang di dalam dan sekitar rongga sendi.
  • Penyakit infeksi yang ditularkan oleh darah
Misalnya penyakit HIV, hepatitis B dan hepatitis C yang ditularkan melalui konsentrat factor pada waktu sebelumnya.



Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Lab. Darah :

  1. Hemofilia A :
  • Defisiensi factor VIII
  • PTT (Partial Thromboplastin Time) amat memanjang
  • PT (Prothrombin Time/ waktu protombin) memanjang
  • TGT (Thromboplastin Generation Test)/ diferential APTT dengan plasma abnormal
  • Jumlah trombosit dan waktu perdarahan normal
  1. Hemofilia B :
  • Defisiensi factor IX
  • PTT (Partial Thromboplastin Time) amat memanjang
  • PT (Prothrombin Time)/ waktu protombin dan waktu perdarahan normal
  • TGT (Thromboplastin Generation Test)/ diferential APTT dengan serum abnormal


Penatalaksanaan

1. Supportive
  • Menghindari luka
  • Merencanakansuatu kehendak operasi
  • RICE (Rest Ice Compression Evaluation)
  • Pemberian kortiko steroid
  • Pemberian analgetik
  • Rehabilitasi medik
2. Penggantian factor pembekuan
3. Pemberian factor VIII/ IX dalam bentuk rekombinan konsentrat maupun komponen darah
4. Terapi gen
5. Lever transplantation
6. Pemberian vitamin K; menghindari aspirin, asam salisilat, AINS, heparin
7. Pemberian rekombinan factor VIII
8. Pada pembedahan (dengan dosis kg/BB)
9. Faktor VIII dalam bentuk recombinate dan coginate.
10. Faktor IX dalam bentuk mononine




TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Aktivitas
Gejala :kelelahan, malaise, ketidak mampuan untuk melakukan aktivitas
Tanda : kelemahan otot

Sirkulasi
Gejala : palpitasi
Tanda : Kulit dan membrane mukosa pucat, deficit saraf serebral/tanda perdarahan serebral

Eliminasi
Gejala : hematuria

Integritas ego
Gejala : perasaan tak ada harapan, tak berdaya
Tanda : depresi menarik diri, ansietas

Nutrisi
Gejala : anoreksia, penurunan BB

Nyeri
Gejala :nyeri tulang, sendi, nyeri tekan sentral, kram otot
Tanda : perilaku berhati-hati, gelisah, rewel

Kemanan
Gejala : riwayat trauma ringan, perdaran spontan
Tanda : hematoma



Diagnosa dan Intervensi Kep.

1. Perfusi jaringan tidak efektif (perifer) b/d penurunan konsentrasi darah

NIC :
  • Monitoring VS
  • Monitoring neurology status
NOC :
  • Tissue perfusion
  • Circulation status

2. Resiko trauma dengan faktor resiko internal : kurang pencegahan kecelakaan

NIC :
  • Environment management safety
  • Skin survellance
NOC :
  • Abuse protection
  • Safety behavior : pesonal

3. Resiko kekurangan volume cairan b/d faktor resiko kehilangan cairan melalui rute abnormal (perdarahan)

NIC :
  • Bleeding precaution
  • Bleeding reduction
NOC :
  • Risk detection
  • Diagnosa dan Perencanaan Kep.

4. Resiko infeksi dengan faktor resiko trauma

NIC :
  • Infectio protection
  • Control infection
NOC :
  • Risk control
  • Knowledge : infection control

5. Nyeri akut b/d agen injuri biologis

NIC :
  • Pain management

NOC :
  • Pain control
  • Control level

6. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan paparan

NIC :
  • Teaching : diseases process

NOC :
  • Knowlwdge : diseases process

Labels: